Selasa, 30 Juni 2009

Oknum Petugas RSUD Landak Arogan

Dua Wartawan Diusir

NGABANG.Tampaknya perintah Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot Msi terhadap pimpinan dan pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Landak untuk memperbaiki dan memberikan pelayanan baik terhadap masyarakat, hanya dimasukan kuping kanan dan keluar kuping kiri. Buktinya, masih ditemui oknum pegawai terkesan bersikap arogan dan mengusir dua orang wartawan saat akan meliput pasien percobaan bunuh diri, Kamis (12/3) pukul 11.30 wib.
Peristiwa itu berawal, wartawan Equator dan Borneo Tribune menerima informasi dari masyarakar kalau ada orang yang berniat bunuh diri dengan cara minum Bayclin. Karena berita menarik, para kuli tinta itu langsung memacu sepeda motor dan menuju ruang IGD RSUD Landak. Rupanya benar, ada satu orang wanita yang sudah diperiksa beberapa petugas rumah sakit. Kami tidak langsung mengambil gambar dan hanya melihat, tapi tiba-tiba ada oknum petugas laki-laki menyapa dan bertanya. “Bapak siapa keluargnya kah, kalau tidak keluar,” ujarnya garang. Maka kami berdua kenalkan diri kalau kita berdua adalah wartawan. Namun, oknum petugas itu langsung diam dan mengatakan harus ada izin sesuai prosedur yang berlaku di rumah sakit, sambil menutup kain gorden pasien tersebut. Parahnya lagi, oknum petugas itu sambil mengomel dengan muka tidak bersahabat. “Siapa saja termasuk wartawan harus ada izin,” ucap oknum petugas itu.
Menyikapi masalah ini, Ketua Aliansi Reporter Landak (ARL) Heri Irawan SP sangat menyayangkan tindakan oknum petugas rumah sakit yang tidak menghargai tugas jurnalistik. Padahal, wartawan tersebut sudah mengenalkan identitas sebagai wartawan tapi malah diusir. “Saya sangat menyayangkan masih ada seorang pegawai yang seharusnya menjadi contoh malah tidak baik sikapnya,” tegas Heri.
Terpisah, anggota DPRD Landak Adrianus Yanto Nunus SH MH juga menyayangkan tindakan oknum petugas rumah sakit yang telah melakukan pengusiran terhadap warwatan. Diminta direktur RSUD yang baru agar melakukan tindakan terhadap para petugas yang moralnya tidak baik sebagai pelayan.
“Kita minta kepada Direktur RSUD yang baru saja dilantik, harus bisa menjalin komunikasi dengan masyarakat termasuk kawan-kawan jurnalis. Apalagi mereka dalam menjalankan tugasnya,” ujar Nunus legislator Partai Golkar ini.
Ia menambahkan, jika kiranya berita yang akan diliput wartawan tidak bisa dipublikasi. Bisa saja petugas memberikan penjelasan dengan baik-baik kepada para wartawan jangan main usir. Untuk diharapkan sekali lagi kepada direktur yang baru agar bisa membenahi pelayanan yang lebih baik. “Pimpinan baru jangan malah tidak baik imegenya,” ujar Nunus.
Sementara itu Direktur RSUD Landak drg.Krisman, M.Kes dikonfirmasi Equator seusai mendapat pengusiran dari anak buahnya, tidak bisa komentar banyak. “Saya lagi ada rapat di kantor Bappeda, siapa yang mengusir,” ujarnya singkat. (rie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar