Jumat, 08 Oktober 2010

Terlantar di Bandara Karena Cacar

Penumpang Lion Air Dijanjikan Terbang ke Mataram Pk 18.45 WIB

Jakarta - Setelah berjuang keras, Ridho Rachmat akhirnya mendapatkan tiket dan boardingpass pesawat Lion Air untuk terbang ke Mataram. Namun, dia bersama istri dan anaknya harus menunggu agak lama, karena tiket yang diterimanya untuk penerbangan pukul 18.45 WIB.

Ridho bersama istri dan anaknya yang masih berusia 8 bulan terkatung-katung di bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sejak Kamis (7/8/2010) malam. Mereka dilarang naik pesawat Lion Air gara-gara penyakit cacar yang diderita istri Ridho dan anaknya. Padahal, mereka sudah mengantongi surat rekomendasi dari klinik bandara Yogyakarta.

"Ini sudah dikasih tiket dan boardingpass pesawat yang pukul 18.45 WIB. Disuruh menunggu lagi," kata Ridho kepada detikcom, Jumat (8/10/10).

Nasib Ridho dan keluarganya di Bandara Cengkareng memang cukup memprihatinkan. Sebelumnya, mereka sudah sempat dijanjikan untuk terbang ke Mataram pada siang tadi. Namun, setelah sempat berlari-lari menuju pesawat, mereka dikabari bahwa pesawat telah terbang.

Karena ketinggalan pesawat, akhirnya petugas Lion Air mengurus tiket Ridho dan keluarganya lagi. Kini mereka telah mendapat tiket untuk penerbangan pukul 18.45 WIB.
Selama menunggu, Ridho mengaku tidak mendapat makanan atau apa pun oleh maskapai. Bahkan biaya pemeriksaan klinik untuk istri dan anaknya di Bandara Soekarno-Hatta, Ridho membayar sendiri.

"Nggak ada apa-apa. Kita disuruh menunggu lagi di sini. Klinik saja disuruh bayar sendiri. Tadi juga dimintai tambah uang tiket Rp 60.000, tapi saya nggak kasih. Untuk airport tax juga nggak saya kasih karena saya transit di sini," jelasnya.

Menurut Ridho, barang-barang yang sebelumnya sudah ada di bagasi pesawat Lion kini sudah ada di bandara Mataram. Ridho berharap penerbangan sore nanti bisa memberangkatkan istri dan anaknya.

"Anak saya sudah lemas juga. Istri saya sudah capek. Nggak tahu ini nanti sore bisa nggak berangkat," ungkap dia.

Kamis sore kemarin, Ridho bersama keluarganya terbang dari Yogyakarta menuju Mataram. Namun, sebelum terbang, mereka dibawa oleh petugas Lion Air ke klinik bandara. Akhirnya, mereka dibolehkan terbang setelah mendapat surat keterangan dari klinik Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Di surat keterangan itu, istri Ridhlo dan anaknya dinyatakan sudah sembuh dari penyakit cacar yang dideritanya.

Pesawat kemudian transit di Bandara Soekarno-Hatta. Nah, di sinilah kesabaran Ridho dan keluarganya diuji. Oleh petugas Lion Air, Ridho dan keluarganya diminta turun dari pesawat, karena petugas Lion melihat jelas ada bintik-bintik cacar di wajah istri Ridho. Terhadap kekhawatiran ancaman penularan penyakit itu, Ridho pun memperlihatkan surat keterangan dari klinik bandara Yogyakarta bahwa istri dan anaknya sudah sembuh.

Akhirnya, Ridho dan keluarganya disuruh menunggu dan akan diberangkatakan dengan pesawat lain. Tengah malam, pihak manajemen Lion Air memberi kabar kalau Ridho dan keluarga tidak bisa terbang dengan pesawat Lion Air dan uang tiket akan dikembalikan utuh Rp 1,9 juta. Ridho pun menolaknya. Ridho tetap ingin berangkat ke Mataram.

(gus/asy)

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/10/08/145028/1459131/10/penumpang-lion-air-dijanjikan-terbang-ke-mataram-pk-1845-wib?991101605